Esposin, JAKARTA - Minat masyarakat dari kelas menengah untuk melakukan perjalanan wisata tetap tumbuh di tengah tantangan ekonomi yang ada. Untuk menyiasati anggaran, masyarakat akan memilih yang lebih terjangkau.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Rabu (11/9/2024). "Perjalanan atau paket wisata yang dipilih adalah yang lebih terjangkau, yang masuk ke anggaran mereka terutama bagi gen Z dan milenial. Wisata yang masuk ke anggaran akan semakin populer," kata Sandiaga.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi penurunan jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia pada 2023 yakni dari 23% menjadi 18,82% dari total penduduk. Hal ini menjadi perhatian karena masyarakat kelas menengah dianggap berpotensi menjadi penopang perekonomian di tengah tantangan ekonomi global.
"Karena itu Kemenparekraf mendorong program-program yang disesuaikan, salah satunya produk desa wisata," ujarnya. Menparekraf mengatakan, Kemenparekraf/Baparekraf dalam menghasilkan program ataupun kebijakan didasarkan dengan data-data yang ada seperti yang disediakan oleh situs pemesanan tiket atau akomodasi, salah satunya tiket.com.
Salah satu capaian target terbesar adalah peningkatan peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI) yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF). Peringkat Travel and Tourism Development Index (TTDI) Indonesia pada 2024 meningkat di posisi ke-22 dari 119 negara di dunia atau naik 10 peringkat dibanding tahun sebelumnya.
"Kita di posisi 22 dunia, nyaris tembus 20 besar. Data driven policy, dan kita mengucapkan terima kasih kepada atas pasokan data apa yang disukai wisatawan sehingga dapat menghadirkan pariwisata yang berkualitas," pungkasnya.