ekonomi
Langganan

ADB Perkirakan Inflasi di Kawasan Asia Pasifik 2024 Mereda di Angka 2,8 Persen

by Newswire  - Espos.id Ekonomi  -  Rabu, 25 September 2024 - 15:18 WIB

ESPOS.ID - Karyawan berada di dekat logo Asian Development Bank Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu. (Bisnis/Eusebio Chrysnamurti)

Esposin, JAKARTA--Pertumbuhan ekonomi kawasan Asia dan Pasifik 2024 diproyeksikan naik menjadi 5 persen, di tengah permintaan dalam negeri yang solid dan ekspor yang masih kuat. Angka tersebut naik ketimbang prediksi Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) sebelumnya.

“Kawasan ini diperkirakan akan tumbuh 5 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 4,9 persen pada April,” kata Kepala Ekonom ADB Albert Park di Jakarta, Rabu (25/9/2024), seperti dilansir Antara.

Advertisement

Sebagai informasi, ADB yang didirikan pada 1966 kini dimiliki oleh 68 anggota, di mana 49 di antaranya ada di kawasan Asia dan Pasifik. ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upaya memberantas kemiskinan ekstrem.

Laporan Asian Development Outlook (ADO) September 2024 yang dirilis hari ini mengungkap ADB juga menurunkan prakiraan inflasi regional.

Advertisement

Laporan Asian Development Outlook (ADO) September 2024 yang dirilis hari ini mengungkap ADB juga menurunkan prakiraan inflasi regional.

Menurut ADB, inflasi di kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik diproyeksikan akan mereda lebih lanjut ke 2,8 persen pada 2024, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya 3,2 persen.

Sedangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk kawasan tersebut pada 2025 masih dipertahankan sebesar 4,9 persen.

Advertisement

Dia menguraikan kenaikan permintaan global akan semikonduktor, yang sebagian didorong oleh pertumbuhan pesat kecerdasan buatan, telah mendorong ekspor.

Sementara itu, mulai turunnya harga pangan global serta efek terlambat pengetatan kebijakan moneter akhirnya membawa inflasi mendekati tingkat sebelum pandemi.

Dia menegaskan fundamental perekonomian yang kuat akan terus menopang pertumbuhan tahun ini dan tahun berikutnya.

Advertisement

"Kondisi keuangan juga diperkirakan akan membaik seiring makin redanya inflasi dan dilonggarkannya kebijakan moneter di Amerika Serikat, sehingga mendukung proyeksi positif bagi kawasan itu," urainya.

Dijelaskan pula, risiko terhadap proyeksi tersebut termasuk memburuknya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan China, makin merosotnya pasar properti China, memburuknya ketegangan geopolitik, serta efek perubahan iklim dan cuaca buruk terhadap harga komoditas serta ketahanan pangan dan energi.

Kemudian terkait proyeksi pertumbuhan China, perekonomian terbesar di kawasan Asia yang sedang berkembang dan Pasifik, masih dipertahankan sebesar 4,8 persen pada 2024 dan 4,5 persen pada 2025.

Advertisement

Lemahnya sektor properti China yang berkelanjutan telah berdampak negatif terhadap pengeluaran rumah tangga selama 2024. Hal tersebut dapat diimbangi sebagian oleh investasi yang lebih tinggi, ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang stimulatif, serta ekspor yang lebih besar.

Perekonomian India, perekonomian terbesar kedua di kawasan itu, diperkirakan tumbuh 7 persen pada 2024, tidak berubah dari prakiraan April, di tengah kuatnya permintaan dalam negeri, termasuk naiknya pengeluaran pemerintah.

Sedangkan pertumbuhan untuk Kaukasus dan Asia Tengah diperkirakan naik ke 4,7 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi 4,3 persen pada April, karena membaiknya permintaan dalam negeri yang ditopang oleh remitansi di sejumlah perekonomian.

Sementara prakiraan pertumbuhan untuk Pasifik direvisi naik menjadi 3,4 persen, dari sebelumnya 3,3 persen pada April, didorong oleh meningkatnya kedatangan turis.

Adapun, proyeksi pertumbuhan untuk Asia Tenggara diturunkan 0,1 poin persentase menjadi 4,5 persen akibat penurunan investasi publik dan pemulihan ekspor yang lebih lambat daripada harapan.


Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif