ekonomi
Langganan

API Berharap Tekstil Kian Maju, Sejajar dengan Industri Pangan dan Perumahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Bayu Jatmiko Adi  - Espos.id Ekonomi  -  Sabtu, 24 Agustus 2024 - 10:06 WIB

ESPOS.ID - Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, Liliek Setiawan. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Esposin, SOLO—Harapan pelaku pertekstilan akan masa depan tekstil di Tanah Air agar semakin maju, terus digaungkan. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) juga berharap ke depan sektor tekstil bisa sejajar dengan industri pangan dan perumahan.

Diketahui, selain pangan dan papan, sandang juga merupakan kebutuhan primer masyarakat. Di mana kebutuhan sandang tersebut dapat didukung dengan keberadaan industri tekstil.

Advertisement

Untuk itu, API Jawa Tengah berharap ke depan sektor tekstil juga memiliki payung hukum yang kuat sehingga memiliki dasar pengembangan sebagai industri kebutuhan primer Tanah Air.

"Dibutuhkan sebuah kebijakan yang jelas dari pemerintah untuk membuat kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri, seperti halnya pembuatan UU IKN kemarin maka niscaya kemandirian sandang bisa diwujudkan secara cepat," kata Wakil Ketua API Jawa Tengah, Liliek Setiawan, dalam keterangan tertulisnya kepada Esposin, Jumat (23/8/2024).

Advertisement

"Dibutuhkan sebuah kebijakan yang jelas dari pemerintah untuk membuat kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri, seperti halnya pembuatan UU IKN kemarin maka niscaya kemandirian sandang bisa diwujudkan secara cepat," kata Wakil Ketua API Jawa Tengah, Liliek Setiawan, dalam keterangan tertulisnya kepada Esposin, Jumat (23/8/2024).

Hal itu juga dia sampaikan saat menyambut kunjungan Nanny Hadi Tjahjanto (istri Menkopolhukam Hadi Tjahjanto) di Akademi Komunitas Tekstil Solo pada Rabu (21/8/2024).

Menurut Liliek, kunjungan tersebut juga menjadi angin segar bukan hanya untuk Akademi Komunitas Tekstil Solo, namun termasuk pelaku tekstil di Jawa Tengah. Diharapkan dengan kunjungan tersebut, perhatian pemerintah terhadap sektor tekstil akan semakin kuat.

Advertisement

Di sisi lain, dari pengalamannya yang berusaha menggandeng semua ekosistem tekstil untuk mengembangkan kapas sejak 2005, hingga kini belum bisa dikatakan berhasil. Salah satu faktornya, menurutnya, adalah karena absennya dukungan pemerintah.

Dia menyebutkan saat ini industri tekstil dan produk tekstil masih dilanda masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) tanpa ujung akibat serangan produk impor yang masuk tanpa pengendalian oleh pemerintah.

"Kehadiran Ibu Menkopolhukam di Akademi Komunitas Tekstil Solo disambut oleh seluruh civitas academica dan Asosiasi Pertekstilan Indonesia," kata dia.

Advertisement

Menurut Liliek, kunjungan tersebut dilakukan karena keprihatinan Nanny terhadap permasalahan yang melanda industri tekstil dan produk tekstil saat ini.

Dia mengungkapkan Nanny dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal penting dalam pengembangan Akademi Komunitas Tekstil ke depan, mulai dari rencana pengembangan SDM, teknologi hingga bahan baku tekstil.

Namun dari kesemuanya yang menjadi poin terpenting adalah kemandirian sandang yang menjadi sebuah cita-cita dari para pendiri bangsa.

 
Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif