ekonomi
Langganan

Kemenkeu: Cukai Minuman Berpemanis Takkan Ganggu Industri

by Newswire  - Espos.id Ekonomi  -  Senin, 23 September 2024 - 19:38 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi minuman dalam kemasan berpemanis

 

Esposin, JAKARTA - Kebijakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) nantinya tak akan mengganggu industri makanan dan minuman. Kebijakan lebih diarahkan untuk mendorong perubahan perilaku di level produsen dan konsumen, sehingga disinsentif ini bisa memperbaiki pola konsumsi masyarakat ke arah yang lebih sehat.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu, saat konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2024 di Jakarta, Senin (23/9/2024). “Kami akan lihat pola konsumsi gula oleh masyarakat, yang diharapkan bisa menurunkan prevalensi penyakit diabetes, obesitas, dan penyakit tidak menular lainnya,” tutur dia.

Advertisement

Penjelasan Febrio itu merespons usulan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR soal tarif cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tahun 2025 sebesar 2,5%. Dalam Rapat Kerja dengan Kementerian Keuangan, Selasa (10/9/2024) lalu, pimpinan BAKN DPR, Wahyu Sanjaya, menyampaikan tarif itu bertujuan untuk mengendalikan dan mengurangi dampak negatif konsumsi MBDK yang sangat tinggi.

BAKN mendorong pemerintah mulai menerapkan cukai MBDK untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Di samping itu, juga untuk meningkatkan penerimaan negara dari cukai dan mengurangi ketergantungan dari cukai hasil tembakau (CHT).

Advertisement

“BAKN merekomendasikan pemerintah untuk menerapkan cukai MBDK sebesar 2,5% pada 2025 dan secara bertahap sampai dengan 20%,” ujar Wahyu.

Selain cukai MBDK, BAKN juga mendorong pemerintah untuk menaikkan CHT jenis sigaret putih mesin (SPM) dan sigaret kretek mesin (SKM) minimal 5% setiap tahun selama dua tahun ke depan. Tujuannya adalah meningkatkan penerimaan negara dari CHT dan membatasi kenaikan CHT pada jenis sigaret kretek tangan (SKT) untuk mendorong penambahan penyerapan tenaga kerja.

Advertisement
Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif