ekonomi
Langganan

Pemerintah akan Perluas Jangkauan Bantuan Pangan Daging Ayam dan Telur - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Akhmad Ludiyanto  - Espos.id Ekonomi  -  Sabtu, 21 September 2024 - 19:05 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi daging ayam. (Freepik)

Esposin, SOLO – Pemerintah akan melanjutkan program bantuan pangan untuk keluarga berisiko stunting ke seluruh wilayah Indonesia tahun depan.

Direktur Stabilisasi Pasokan Harga Pangan pada Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono mengatakan bahwa bantuan yang saat ini sudah digulirkan beberapa kali tersebut baru menjangkau tujuh provinsi di Indonesia.

Advertisement

“Program bantuan pangan berupa 1 kg daging ayam dan 10 butir telur 2024 kami bagikan untuk 1,4 juta keluarga berisiko stunting. Tapi memang ini belum tersebar di seluruh Indonesia dan baru di tujuh provinsi. Mudah-mudahan bisa berlanjut lagi di tahun depan dan terdistribusi lebih luas ke seluruh Indonesia,” ujarnya saat ditemui Esposin di sela-sela acara seminar Gizi Chicken and Egg For Better Life, di Pendapa Kantor Kelurahan Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (21/9/2024). Seminar diadakan untuk memeringati Hari Ayam dan Telur Nasional (HATN).

Dia mengatakan produksi telur dan daging ayam di Tanah Air mengalami surplus masing-masing sekitar 200.000 ton. Sehingga program bantuan pangan tersebut menjadi solusi bagi persoalan surplus.  

“Produksi kita cukup bahkan surplus. Tinggal bagaimana kita mendistribusikan ke semua wilayah. Harga harus kita jaga hulu dan hilirnya. Peternak mendapatkan harga yang baik dan masyarakat mendapatkan harga yang wajar. Namun kita sekarang sama-sama tahu harga ayam di tingkat peternak sedang jatuh sehingga kasihan peternak kita mengalami kerugian sehingga pemerintah mengambil langkah melalui BUMN pangan seperti IDFood agar surplus itu diserap oleh pemerintah dan disalurkan untuk keluarga stunting,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu, Ketua Bidang Promosi Pameran dan Kampanye Pemenuhan Gizi pada DPP Pinsar Pusat, Ricky Bangsaratoe mengatakan bahwa seminar memeringati HATN dan World Egg Day tersebut diadakan sebagai salah satu edukasi kepada masyarakat tentang manfaat telur bagi kesehatan. Tujuannya masyarakat memiliki kesadaran yang baik akan pentingnya telur.

Edukasi tersebut juga penting untuk produsen (peternak) dan konsumen (masyarakat) dalam menyikapi harga telur. Artinya, peternak telur akan bisa mendapatkan harga yang baik dan masyarakat akan mendapatkan harga yang wajar.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Soloraya, Agus Eko Sulistyo mengatakan rangkaian HATN antara lain seminar peternakan Alternatif Pengganti Jagung, kemudian seminar gizi, dan penggalian startup untuk bisnis telur dan ayam. 

Advertisement
Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif