Esposin, SOLO--Sejumlah perajin lampion di Soloraya kebanjiran pesanan pada momen hari ulang tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI. Bahkan, mereka harus menambah karyawan untuk memenuhi pesanan tersebut.
Perajin lampion asal Grogol Sukoharjo, Prasetya, menguraikan khusus untuk pesanan Hari Kemerdekaan saja dia mencatat kenaikan pesanan hingga 200% dibandingkan tahun kemarin.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Rata-rata, lanjutnya, permintaan datang dari instansi pemerintah dan masyarakat umum. Lampion bikinan Prasetya juga dipajang di sekitar Balai Kota Solo untuk menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
"Khusus untuk pesanan HUT RI saja, saat ini mengalami kenaikan hingga 200% daripada tahun kemarin. Permintaan rata-rata dari instansi-instansi dan umum," kata dia, saat dihubungi Esposin, Kamis (15/8/2024).
Pihaknya banyak menerima pesanan lampion karakter-karakter kartun dan lainnya. Harga yang ditawarkan mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah tergantung tingkat kerumitannya.
Prasetya juga menerima pesanan lampion gantung yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Ada yang model bendera merah putih, ada juga model lampion gantung berbentuk bulat.
Untuk lampion gantung, pihaknya membanderol mulai harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. Untuk memenuhi pesanan, Prasetya juga menambah sebanyak delapan karyawan.
"Karena kebetulan momen lampion HUT RI ini berbarengan dengan proses pembuatan lampion buat event Natal dan Imlek yang jumlahnya sangat banyak. Terlebih untuk untuk yang Imlek, untuk lampion karakternya saja ada sekitar 400 buah lebih. Untuk yang lampion gantung sekitar 5.000 lampion," ungkapnya.
Prasetya telah menekuni usaha ini sejak 2000 tahun. Bahan baku lampion yang ia pakai adalah kerangka yang terbuat dari besi, kain, dan cat untuk mewarnai.
Hal serupa diungkapkan pemilik Istana Lampion Solo, Marbeno Deka Marimba. Beno, sapaan akrabnya, mencatat kenaikan pesanan sebesar 150% daripada tahun sebelumnya. Harga lampion bikinannya dibanderol mulai Rp45.000.
"Yang banyak dicari biasa gold ring series, dengan warna merah putih dan dibalut warna emas sebagai simbolis untuk Indonesia Emas '45," ungkapnya.
Beno juga menambah karyawan sebanyak dua orang, sehingga total perajin lampion di tempatnya menjadi empat orang. Toko Istana Lampion Solo berlokasi di Jl. Arifin No. 11 Kepatihan Kulon, Kecamatan Jebres, Kota Solo.