ekonomi
Langganan

Rekomendasi untuk Pemerintah, ISEI Soroti Hilirisasi di Sektor Pangan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Bayu Jatmiko Adi  - Espos.id Ekonomi  -  Minggu, 22 September 2024 - 07:29 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi aneka bahan pangan. (Deptan.go.id)

Esposin, SOLO — Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2024-2027, Perry Warjiyo, menyebutkan Kajian Kebijakan Publik (KKP) kelima yang dibahas pada Kongres ISEI XXII di Solo, fokus pada hilirasai di sektor pangan. Sektor pangan dinilai memiliki peran besar dalam menjaga ketahanan pangan maupun untuk penyerapan tenaga kerja.

KKP menjadi bagian dari peran ISEI dalam memberikan rekomendasi konkret untuk peningkatan ekonomi nasional dan daerah. Menurut Perry, sektor pangan tidak hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor tersebut juga dinilai mampu menyerap tenaga kerja, serta mendukung ketahanan pangan untuk mengurangi impor. Sektor pangan juga disebut turut mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Advertisement

Dia mengatakan KKP tersebut telah disampaikan secara langsung kepada Presiden yang hadir dalam pembukaan Kongres ISEI XXII di Hotel Alila Solo, Kamis (19/9/2024). Selain KKP, ISEI juga menyampaikan beberapa rekomendasi.

“Rekomendasinya di antaranya, untuk jangka pendek, hilirisasi pangan itu perlu difokuskan pada komoditas yang membantu ketahanan pangan, stabilitasi harga dan padat karya, seperti beras, aneka cabai, bawang merah. Di jangka panjang, hilirisasi perlu diarahkan untuk produktivitas, kemudian untuk bagaimana kelembagaan perdagangan, kebijakan di daerah sampai kebijakan strategi pembiayaannya,” kata Perry dalam press conference Kongres ISEI XXII, Jumat (20/9/2024).

Advertisement

“Rekomendasinya di antaranya, untuk jangka pendek, hilirisasi pangan itu perlu difokuskan pada komoditas yang membantu ketahanan pangan, stabilitasi harga dan padat karya, seperti beras, aneka cabai, bawang merah. Di jangka panjang, hilirisasi perlu diarahkan untuk produktivitas, kemudian untuk bagaimana kelembagaan perdagangan, kebijakan di daerah sampai kebijakan strategi pembiayaannya,” kata Perry dalam press conference Kongres ISEI XXII, Jumat (20/9/2024).

Sesuai arahan Presiden, pada penyampaian rekomendasi tersebut, ISEI juga berupaya untuk memberikan strategi konkret dan langkah-langkah taktis.

“Kami akan membuatkan model bisnis dan langkah konkretnya. Komoditasnya bisa diperluas atau ditambah. Seperti rumput laut, kopi dan kakao, di samping komoditas yang kami usulkan,” lanjut dia.

Advertisement

Sebelumnya, pada pembukaan Kongres ISEI XXII, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tentang tantangan ekonomi yang terjadi saat ini. Presiden berharap ISEI dapat memberikan rekomendasi taktis dan detail untuk memajukan perekonomian Indonesia di tengah kondisi ketidakpastian saat ini. 

Presiden juga menekankan mengenai persoalan serius yang harus menjadi perhatian bersama, yakni tentang pasar kerja. Seiring perkembangan zaman memungkinkan adanya outomasi di berbagai sektor yang secara tidak langsung akan menggerus potensi lapangan kerja.

Di sisi lain, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada 2030 nanti. Di mana ketika bonus demografi tersebut tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang memadahi, akan menjadi tantangan terdendiri bagi bangsa Indonesia.

Advertisement

 

 

 

Advertisement

 

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif