by Maymunah Nasution - Espos.id Ekonomi - Senin, 3 Juli 2023 - 20:04 WIB
ESPOS.ID - Keramaian festival literasi dan pasar buku Patjarmerah Solo, Sabtu (1/7/2023) (Maymunah Nasution).
Esposin, SOLO - Masyarakat Soloraya memiliki cara tersendiri untuk mengakses buku bacaan. Seorang siswa SMA di Klaten, Najla Mutiara, mengatakan dia menyisihkan uang jajan dari orang tua untuk membeli buku.
"Tidak setiap bulan beli buku, paling jangka waktu tiga atau enam bulan atau semisal ada wishlist banget baru beli. Aku sering beli buku seperti self-development, range harga Rp60.000 ke atas, sehingga sekali transaksi hanya Rp60.000 sampai Rp70.000 dan uang jajannya tetap," papar Najla saat ditemui Esposin di festival literasi Patjarmerah Solo, Senin (3/7/2023).
Najla belajar mengendalikan diri dari pengalamannya sebelumnya. Sudah beberapa kali dia kalap membeli banyak buku saat pergi ke toko buku, sampai-sampai ditegur oleh orang tuanya.
Menurut dia, kebiasaan membeli dan membaca bukunya akan bertambah jika dia sudah bekerja dan mampu menghasilkan uang sendiri. Najla mengaku baru kali pertama datang ke Patjarmerah Solo dan senang melihat judul-judul buku yang jarang dia temui di toko buku Gramedia Solo. Selama ini dia lebih sering berbelanja via toko buku online karena lebih murah.
Pengunjung Patjarmerah lain, Estina, jarang menyiapkan budget untuk membeli buku. "Saya jarang membeli buku, tapi akses ke buku saya lebih memilih lewat meminjam ke perpustakaan karena lebih ekonomis. Memang saya harus rajin dan rutin ke perpustakaan, tetapi bukunya otomatis saya baca. Kalau saya beli buku seringnya buku itu tidak saya baca dan hanya ditaruh saja," papar Estina saat ditemui Esposin.
Estina lebih memilih membeli buku saat ada bazar atau pameran. Sementara belanja di toko buku besar hanya saat dia sudah menyiapkan daftar buku yang ingin dia beli.