ekonomi
Langganan

Solo Deflasi 3 Bulan Berturut-turut, BI Solo: Bukan karena Pelemahan Daya Beli - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Ekonomi  -  Jumat, 23 Agustus 2024 - 13:58 WIB

ESPOS.ID - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, memanen cabai hasil budi daya di Ponpes Al Falah, Wonogiri, Senin (20/5/2024). (Istimewa/Bank Indonesia Solo)

Esposin, SUKOHARJO--Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo menegaskan fenomena deflasi secara month to month (mtm) atau bulanan yang terjadi selama tiga bulan terakhir di Kota Bengawan bukan karena pelemahan daya beli.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, seusai acara Roadshow #kitahalalin2024 di Pondok Pesantren Modern Islam (PPMI) Assalaam, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (22/8/2024).

Advertisement

"Kalau kami melihat deflasi ini, yang pertama, Solo punya pasokan bahan pokok yang aman akhirnya tidak terjadi peningkatan harga," terang Dwiyanto.

Pihaknya menilai kestabilan harga ini terjadi pada komoditas-komoditas yang banyak dikonsumsi, misalnya beras. Sementara stok beras di Kota Solo dinilai masih aman.

Advertisement

Pihaknya menilai kestabilan harga ini terjadi pada komoditas-komoditas yang banyak dikonsumsi, misalnya beras. Sementara stok beras di Kota Solo dinilai masih aman.

"Kalaupun ada kenaikan-kenaikan sedikit, yang kenaikannya cukup tinggi cabai. Cabai ini juga karena ada permasalahan pengairan dan lain sebagainya. Cuma, Solo cukup terbantu karena pasokan dari daerah sekitar cukup baik, dari Sragen dari Karanganyar," tambah dia.

Oleh sebab itu, lanjutnya, harga yang terbentuk di pasar-pasar Solo masih bisa ditekan dan dikendalikan. Dwiyanto menilai hal ini menjadi bukti kerja sama antardaerah dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat berjalan dengan baik.

Advertisement

Dia menyebut program gerakan pangan murah (GPM) yang hingga kini masih dilakukan juga berdampak pada pengendalian inflasi. Masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dalam program tersebut.

"Targetnya di tahun 2024 inflasi ada pada range 2,5% plus minus 1% secara year on year [yoy]. Artinya paling rendah itu 1,5%, paling tinggi 3,5% Kenapa enggak 0%? Karena tidak ada motivasi, misalnya petani untuk memproduksi lebih banyak karena enggak ada kenaikan harga," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Solo mengalami empat kali deflasi secara mtm atau bulanan sepanjang 2024. Tercatat pada Januari 2024 lalu, tingkat deflasi di Solo secara mtm sebesar 0,10%.

Advertisement

Deflasi kembali terjadi sepanjang Mei 2024 hingga Juli 2024. Pada Mei 2024, Solo mengalami deflasi sebesar 0,34%, pada bulan berikutnya sebesar 0,19%. Terbaru, pada Juli 2024, BPS mencatat Solo mengalami deflasi sebesar 0,06%.

Advertisement
Rohmah Ermawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif