ekonomi
Langganan

Tak Hanya Nikel, Hilirisasi juga Menyasar Kopi hingga Rumput Laut

by Bayu Jatmiko Adi  - Espos.id Ekonomi  -  Minggu, 22 September 2024 - 15:30 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi minuman kopi hitam dan kopi putih atau white coffee. (Freepik)

Esposin, SOLO — Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan pentingnya hilirasi dalam mengangkat perekonomian bangsa. Dia berharap, selain hilirisasi nikel dan tembaga yang sudah berjalan, juga ada upaya hilirasi di sektor lain, seperti rumput laut dan kopi. 

Hal tersebut disampaikan dalam sambutan di acara pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII yang digelar di Solo, Kamis (19/9/2024). 

Advertisement

"Menurut saya, hilirasi menjadi kunci. Coba kita lihat urusan nikel, ini sering saya ceritakan, sebab ini sebuah keberhasilan kita meningkatkan nilai tambah," kata dia dalam acara tersebut. 

Melalui hilirisasi, produk yang dihasilkan bukan hanya produk mentah, namun telah menjangkau pada produk-produk turunan. Melalui hilirasi, menurut Presiden telah berdampak pada penerimaan negara.  

Dia mencontohkan, dengan hilirisasi nikel ada peningkatan nilai ekspor Indonesia. Jika sebelumnya di 2015 nilai ekspor mencapai Rp45 triliun, kemudian setelah diterapkan hilirisasi, di 2021 nilai tersebut meningkat hingga menjadi Ro340 triliun dan di 2023 menjadi Rp520 triliun. 

Advertisement

"Ada yang bilang kepada saya, kalau seperti itu yang untung kan perusahaan pak, rakyat dapat apa? Jangan keliru, sebab kita juga pungut pajak dari sana. Pajak perusahaan, pajak karyawan, bea ekspor, pajak ekspor, bea keluar, ada Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP,” jelas Presiden.

Dia menambahkan, ada selisih cukup besar pada PNBP Minerba, pada 2015 dibandingkan 2023 lalu. Di mana PNBP Minerba di 2015 tercatat sekitar Rp29 triliun dan di 2023 tercatat Rp172 triliun.  

Selain nikel Presiden juga menyampaikan hilirasi di sektor lain yang sudah berjalan, yakni tembaga dan bauksit. Bahkan dia mengatakan dalam waktu dekat akan ada dua smelter besar untuk tembaga yang akan beroperasi. 

Advertisement

"Minggu depan akan ada dua smelter besar yang investasinya kurang lebih Rp50 triliun-Rp60 triliun, sudah beroperasi, yaitu di Amman di Sumbawa, dan Freeport di Gresik," kata dia. 

Kemudian untuk hilirisasi bauksit juga sudah berjalan. Presiden mengatakan lokasi pengolahan bauksit tersebut saat ini sudah ada di Bintan, dan dalam waktu dekat juga akan diresmikan smelter di Mempawah yang dikelola BUMN. 

Selain itu, Presiden juga berharap ke depan hilirasi padat karya juga bisa menjangkau komoditas ain seperti rumput laut, kopi dan kakao. Indonesia yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki potensi besar untuk pengelolaan rumput laut. Namun perlu dikelola dengan baik.


Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif