Esposin, SOLO — Pembangunan desa dan generasi muda menjadi fokus kegiatan Yayasan Masyarakat Indonesia Emas (YMIE) hingga saat ini. Kemajuan desa dan kemajuan generasi muda dinilai menjadi modal besar bagi Indonesia untuk maju menuju Indonesia Emas.
Ketua YMIE, Marsudi W. Kisworo, menyebutkan sejak awal digagas 2012 lalu, YMIE berupaya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tujuannya untuk mendorong terwujudnya Indonesia Emas di 2045 nanti. Dari tujuan tersebut, orang-orang yang berada di YMIE pun memiliki pemikiran, jika Indonesia ingin maju maka diperlukan upaya untuk membangun anak-anak muda dan desa-desa.
“Untuk itu kami memulai pergerakan ini dari pedesaan dan menyasar anak-anak muda,” kata dia dalam webinar Sapa BUMN bertajuk "Menuju Indonesia Emas 2045" pada Rabu (18/9/2024) yang disiarkan di Youtube Espos Live.
Dia mengatakan sejauh ini sudah banyak kegiatan yang digelar untuk pembangunan desa. Setidaknya ada lima sektor yang dikerjakan. Di antaranya adalah Desa Wisata, Desa UMKM, Desa Pangan, Desa Industri dan Desa Perkotaan.
Dia mencontohkan, salah satu wilayah yang disentuh melalui penatan Desa Wisata yakni di daerah Kemuning, Kabupaten Karanganyar. Disebutkan dalam melakukan pembangunan desa, YMIE selalu melihat potensi di masing-masing desa yang dapat dioptimalkan. Ketika desa tersebut memiliki potensi wisata seperti di Kemuning, penataan atau pembangunan pun akan diarahkan untuk menguatkan potensi pariwisatanya. Dalam kegiatan tersebut, YMIE selalu didukung oleh BUMN.
“Tapi ada juga beberapa desa yang kami kembangkan karena UMKM. Ada juga desa dengan potensi lumbung pangan, seperti yang sudah berjalan di Malang dan Mojokerto. Itu adalah begaimana kami membangun desa untuk ketahanan pangan. Misalnya dengan mengajarkan peduduk desa agar mandiri dalam bidang protein. Ada juga desa industri, menggerakkan masyarakatnya untuk membangun industri lokal seperti industri kerajinan dan lainnya,” lanjut dia dalam acara yang dipandu Pemimpin Redaksi Solopos Media Group, Rini Yustiningsih, tersebut.
Sedangkan untuk membangun generasi muda, YMIE memiliki program Kesatria Desa. Melalui program tersebut, para pemuda perwakilan setiap daerah akan dididik selama dua pekan. Sejauh ini program Kesatria Desa sudah berjalan empat Angkatan, dan lulusannya yang masih kurang dari 2.000 orang, tersebar di berbagai daerah.
“Sudah empat angkatan, pertama di Sumedang, kedua di Kemuning, ketiga di Solo, kemudian Semedang lagi. Program ini mendidik calon-calon pemimpin bangsa yang lahir dari desa. Setelah mereka dilatih kepemimpinan, kreativitas dan berbagai macam hal yang berkaitan dengan pembangunan desa, mereka kemudian pulang ke desa masing-masing dan membuat proposal terkait ide mau dikembangkan di desanya,” kata dia.
Nantinya proposal terbaik akan di bantu untuk dihubungkan dengan BUMN atau dunia usaha untuk disponsori guna membangun desa tersebut. Melalui cara tersebut, diharapkan bukan hanya generasi mudanya yang maju, tapi desa juga maju dan bisa bersaing dengan perkotaan.
“Jadi di sini anak-anak muda menjadi masa depan bangsa. Ketika anak-anak muda hebat, Indonesia ke depan akan hebat. Jadi apakah ke depan Indonesia akan menjadi Indonesia Emas atau Indonesia Cemas, itu tergantung anak muda,” kata dia.